Tuesday, October 30, 2018

KOREKSI GEOMETRIK

KOREKSI GEOMETRIK


Geometrik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan distribusi keruangan (spatial distribution). Geometrik memuat informasi data yang mengacu bumi (geo-referenced data), baik posisi (system koordinat lintang dan bujur) maupun informasi yang terkandung di dalamnya.

Menurut Sukojo dan Kustarto (2002), koreksi geometrik ini berfungsi untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh gerak sapuan penjelajah dan satelit, gerak perputaran bumi, dan faktor kelengkungan bumi yang mengakibatkan pergeseran posisi terhadap sistem koordinat referensi. Dalam hal ini proses koreksi geometrik dilakukan dengan mentransformasikan posisi setiap  piksel yang ada di citra terhadap posisi obyek yang sama dipermukaan bumi dengan memakai beberap titik kontrol tanah.


Data asli hasil rekaman sensor pada satelit maupun pesawat terbang merupakan representasi dari bentuk permukaan bumi yang tidak beraturan. Meskipun kelihatannya merupakan daerah yang datar, tetapi area yang direkam sesungguhnya mengandung kesalahan (distorsi) yang diakibatkan oleh pengaruh kelengkungan bumi dan atau oleh sensor itu sendiri. Kesalahan-keslahan tersebut terdiri dari:

·         Kesalahan Internal yang disebabkan oleh konfigurasi sensor yaitu:
            1.    Pembelokan arah penyinaran.
            2.    Abrasi sub-sistem optic.
            3.    Scanning system tidak linier.
·         Kesalahan Eksternal, yaitu:
            1.    Perubahan ketingian wahan dan satelit.
            2.    Perubahan posisi wahana terhadap objek.
            3.    Rotasi bumi.
            4.    Kelengkungan bumi.

Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya.



·         Georeferensi

Georeferensi adalah suatu proses memberikan koordinat peta pada citra yang sesungguhnya sudah planimetris. Sebagai contoh, pemberian sistem koordinat suatu peta hasil dijitasi peta atau hasil scanning citra. Hasil dijitasi atau hasil scanning tersebut sesungguhnya sudah datar (planimetri), hanya saja belum mempunyai koordinat peta yang benar. Dalam hal ini, koreksi geometrik sesungguhnya melibatkan proses georeferensi karena semua sistem proyeksi sangat terkait dengan koordinat peta.

Registrasi citra-ke-citra melibatkan proses georeferensi apabila citra acuannya sudah digeoreferensi. Oleh karena itu, georeferensi semata-mata merubah sistem koordinat peta dalam file citra, sedangkan grid dalam citra tidak berubah.
Koreksi geometrik mutlak dilakukan apabila posisi citra akan disesuaikan atau ditumpangsusunkan dengan peta-peta atau citra lainnya yang mempunyai sistem proyeksi peta. Ada beberapa alasan atau pertimbangan, kenapa perlu melakukan rektifikasi, diantaranya adalah untuk:

     1.    Membandingkan 2 citra atau lebih untuk lokasi tertentu
     2.    Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial
     3.    Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan “training area” sebelum melakukan klasifikasi
     4.    Membuat peta dengan skala yang teliti
     5.    Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya
     6.    Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang berbeda.
     7.    Membuat mozaik citra
     8.    Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang tepat.



Referensi:
Sukojo BM, Kustarto H. 2002. Perbaikan geometrik trase jaringan jalan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Jurnal Makara Sains. 3(6): 136-141.

No comments:

Post a Comment