KOREKSI GEOMETRIK
Geometrik merupakan posisi
geografis yang berhubungan dengan distribusi keruangan (spatial distribution). Geometrik
memuat informasi data yang mengacu bumi (geo-referenced data), baik posisi
(system koordinat lintang dan bujur) maupun informasi yang terkandung di
dalamnya.
Menurut Sukojo dan Kustarto
(2002), koreksi geometrik ini berfungsi untuk mengurangi kesalahan yang
disebabkan oleh gerak sapuan penjelajah dan satelit, gerak perputaran bumi, dan
faktor kelengkungan bumi yang mengakibatkan pergeseran posisi terhadap sistem
koordinat referensi. Dalam hal ini proses koreksi geometrik dilakukan dengan
mentransformasikan posisi setiap piksel yang ada di citra terhadap posisi
obyek yang sama dipermukaan bumi dengan memakai beberap titik kontrol tanah.

Data asli hasil rekaman sensor pada satelit maupun pesawat terbang
merupakan representasi dari bentuk permukaan bumi yang tidak beraturan.
Meskipun kelihatannya merupakan daerah yang datar, tetapi area yang direkam
sesungguhnya mengandung kesalahan (distorsi) yang diakibatkan oleh pengaruh
kelengkungan bumi dan atau oleh sensor itu sendiri. Kesalahan-keslahan tersebut
terdiri dari:
·
Kesalahan Internal yang disebabkan oleh konfigurasi
sensor yaitu:
1. Pembelokan
arah penyinaran.
2. Abrasi
sub-sistem optic.
3. Scanning
system tidak linier.
·
Kesalahan Eksternal, yaitu:
1. Perubahan
ketingian wahan dan satelit.
2. Perubahan
posisi wahana terhadap objek.
3. Rotasi bumi.
4. Kelengkungan
bumi.
Rektifikasi adalah suatu
proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu
transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama
dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk
mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu
proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid
yang baru dari nilai piksel citra aslinya.

·
Georeferensi
Georeferensi adalah suatu proses
memberikan koordinat peta pada citra yang sesungguhnya sudah planimetris.
Sebagai contoh, pemberian sistem koordinat suatu peta hasil dijitasi peta atau
hasil scanning citra. Hasil dijitasi atau hasil scanning tersebut sesungguhnya
sudah datar (planimetri), hanya saja belum mempunyai koordinat peta yang benar.
Dalam hal ini, koreksi geometrik sesungguhnya melibatkan proses georeferensi
karena semua sistem proyeksi sangat terkait dengan koordinat peta.
Registrasi citra-ke-citra
melibatkan proses georeferensi apabila citra acuannya sudah digeoreferensi.
Oleh karena itu, georeferensi semata-mata merubah sistem koordinat peta dalam
file citra, sedangkan grid dalam citra tidak berubah.
Koreksi geometrik mutlak
dilakukan apabila posisi citra akan disesuaikan atau ditumpangsusunkan dengan
peta-peta atau citra lainnya yang mempunyai sistem proyeksi peta. Ada beberapa
alasan atau pertimbangan, kenapa perlu melakukan rektifikasi, diantaranya
adalah untuk:
1.
Membandingkan 2 citra atau lebih
untuk lokasi tertentu
2. Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial
3. Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan “training area” sebelum melakukan
klasifikasi
4. Membuat peta dengan skala yang teliti
5. Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya
6. Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang
berbeda.
7. Membuat mozaik citra
8. Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang
tepat.
Referensi:
Sukojo BM, Kustarto H. 2002. Perbaikan geometrik trase
jaringan jalan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem
informasi geografis. Jurnal Makara
Sains. 3(6): 136-141.