Saturday, January 5, 2019

Pemantauan dinamika perubahan penggunaan lahan perkotaan pinggiran kota menggunakan penginderaan jarak jauh dan GIS

Pemantauan dinamika perubahan penggunaan lahan perkotaan pinggiran kota menggunakan penginderaan jarak jauh dan GIS





Teknologi penginderaan jauh dan GIS memiliki banyak potensi untuk mengklasifikasikan jenis perubahan penggunaan lahan perkotaan, dengan biaya yang sedikit dan efisiensi waktu. Luas dan pola urban sprawl bisa dideteksi dengan jelas menggunakan penginderaan jauh dan GIS.
  

Kota Nagpur sebagai ibukota kedua negara bagian Maharashtra, terkenal sebagai kota oranye yang terletak di geografis bagian tengah India. Pertumbuhan populasi perkotaan telah menyumbang 62,8 % dari total pertumbuhan penduduk di Maharashtra. Wilayah studi mempunyai total area 50.035,5 ha. Data demografi kota Nagpur dikumpulkan dari Sensus India dan serta dari Kota Corporation kota Nagpur untuk tahun 1951, 1961, 1971, 1981, 1991, 2001, dan 2011. Berbasis pada data demografi yang dikumpulkan, tren temporal dalam populasi pertumbuhan kota Nagpur yang telah dianalisis.
 
Untuk memetakan dan memantau urban sprawl kota Nagpur dan sekitarnya, digunakan Landsat 5 Tematik Data Mapper (30 m) dari 13 Desember 1991 dan 28 September 2010 untuk menganalisis dan menilai dinamika perubahan penggunaan lahan / tutupan lahan kota Nagpur dan sekitarnya untuk tahun 1991 dan 2010. Untuk memvalidasi hasil, dilakukan survei di daerah studi selama minggu pertama bulan November 2010 dan data lapangan berdasarkan Global Positing System (GPS) dikumpulkan mengenai lokasi dan jenis penggunaan lahan.



Sebelum analisis, gambar subset untuk area studi dibuat dari citra Landsat 5 TM untuk tahun 1991 dan 2010 untuk selanjutnya klasifikasi. OBIA dilakukan menggunakan eCognition Perangkat lunak (ver 9.8), dan berbagai penggunaan lahan / kelas tutupan lahan diidentifikasi di kota Nagpur dan sekitarnya. Analisis menunjukkan bahwa jatuhnya permanen terutama terlihat di bagian barat kota dan menempati 28,5 persen dalam setahun 1991, sementara itu, telah sangat menurun menjadi 22,5 persen pada tahun 2010. Area di bawah area scrubland yang terdegradasi telah sangat berkurang. Pada gambar tersebut mendominasi dari penggunaan lahan di Kota Nagpur yaitu pada vegetasi kota menempati 0,6 persen pada 1991 dan secara absolut telah meningkat menjadi 1,2 persen pada tahun 2010 terutama di bagian barat dan selatan kota. Analisis penggunaan lahan / tutupan lahan di tingkat sektor untuk tahun ini 1991 menunjukkan bahwa sebagian besar pemukiman yang sangat padat berada di sektor pusat, sedangkan pada tahun 2010 area di bawah permukiman ini telah meningkat pesat di sektor utara, selatan, barat daya dan timur.


No comments:

Post a Comment